Aji Yulianto
Untuk pertama kalinya.. aku merasakan faliin in love yg seeeedalam-dalamnya..
Aku gk pernah maksa, aku gk pernah tau, semua persaan ini datang sendiri. And who`s the girl.?
She is Lia Wiliyanti.

Setelah lebaran 2008, dia masuk sebagai anak baru di tempat kerjaku. Awal pertemuan rasanya biasa aja. Seiring waktu berjalan, entah apa yg terjadi aku dan Lia menjadi sahabat dekat. Entahlah, mungkin ahtiku yg memang sedang kosong, kesepian... aku merasakn "virus" itu merasuki jantungku.
Sebagai sahabat tentunya aku siap menjadi pendengar setia, apapun yg dia keluhkan, apapun yg dia inginkan, aku siap mendengar. Awal2 aku menjalin persahabatan, dia gk pernah cerita kalo dia uda punya cowok. Dan aku baru tau saat rasa itu mulai mengembang, dan semakin mengembang.
Seringnya dia cerita mengenai masalahnya dengan keksaihnya, aku siap membantu. Di saat2 seperti itulah, aku mulai bingung.. aku mesti gimana?
Semakin hari, semakin aku kenal cowoknya.. Dan semakin aku sadar, aku gk perlu berambisi lagi untuk mendapatkan Lia. Karena aku tau, aku gk lebih baik gk lebih sempurna dr lelaki pilihannya saat ini.
Aku berpikir, aku sahabatnya.. aku pasti akan buat dia kecewa kalo aku ungkapin semuanya.
Karena itulah, tekadku hanya satu.. membuat dia senang, bahagia, memberikan kebahagaiaan yg tulus sbg teman.
Suatu saat, dia memintaku untuk dibuatkan crosstitch. Dengan senang hati aku akan membuatkannya. Dengan ketulusan, kesabaran, dan cinta...
Tak perduli lelah, tak perduli waktu, tak perduli..
Sebuah lambang Cinta yg terinspirasi dr sebuah program reality show.
Kenapa lambang itu.? Apa maknanya? that `s my expression.. Sebuah mimpi.. Mimpi untuk menjalin sebuah hubungan yg tak terputuskan untuk selamanya.

Awalnya aku menawarkan kpd Lia, "gimana ntar aku kasih tulis nama cowok kamu sama kamu ya.?"
Dia menolak.. "nnnggg.. jangan akh, nama kamu aja, mendingan gk usah kalo ada nama dia."
Okeeeee... Aku setuju banget, aku seneng..
Memang saat itu, dan sebenernya mungkin sering Lia mengalami masalah dengan cwoknya.
Sejujurnya, mencintai Lia aku gk pernah yakin kalo aku bisa mendapatkannya. Terlihat dr sikap dia yg kadang.. mmmm.. Terlebih ya itu, balik lagi dia uda pny cowok.
Mungkin aku uda gila. Tapi, aku tetap jalani tekadku.

Seringnya aku merasa sakit, capek hati mendengar cerita soal cowoknya, dan bahkan aku uda sering menemani si pria itu ketika dia berkunjung menemui Lia.

Aku bener2 gk tau mesti gimana.. Aku uda coba berkali kali , mencoba dan mencoba untuk coba berhenti mencintai Lia. Aku tau perjalananku masih panjang, kenapa gk "udalah tinggalin aja, cari yg laen". Damn.....!! perasaan ini tetep gk bisa dibohongi. Belajar jadi munafik..? gk bisa cooooy... gk lulus aku....
Tekadku untuk memberikan yg terbaik, kebahagiaan, semakin kuat ketika aku tersadar bahwa sebagian sikap Lia... kurang baik, walaupun masih dalam batas kewajaran.
Ketika sendiri, merenung.. perasaan sakit itu sangat terasa.. sakit.. dan sangat sakit.. Aku bukannya menjadi orang yg cengeng, tapi semua ini hanyalah sebuah ekspressi, luapan.
Bukankah menangis dan berdoa lebih baik dari pada kita menyesali sesuatu dengan marah2 ato banting ini itu. And i feelin better...
Labels: edit post
0 Responses