Aji Yulianto
surat tilang

Hari minggu 16 Januari, malam hari sepulang kerja niatnya aku mau nonton bareng pertandingan Juventus, di daerah Pancoran. Karena kerjaan hari itu sangat rame, jadinya berangkat lumayan telat. Pertandingan memasuki menit 80' aku baru sampe di tempat nonbar.:hammer:
Tapi puas! Aku baru datang itu langsung menyaksikan gol kemenangan untuk Juventus. Yesss..:D

Begini ceritanya, ini adalah pertama kalinya aku kena tilang.
Setelah nonbar selesai aku langsung pulang ke arah Blok M, melalui jalur yang biasa aku lewati.
Jalan Sudirman, sepertinya aku memang salah mengambil jalur.
Di tikungan sebelum halte POLDA aku mengambil jalur cepat (jalur mobil), aku lumayan kaget tiba-tiba ada seorang polisi menghadangku di tikungan itu. Aku lupa bahwa itu jalur cepat, siang hari aku pernah beberapa kali melewati jalur cepat itu namun aman. Malam itu sialnya aku.!!

Ada 2 orang polisi malam itu, seorang polisi menghentikan lajuku, dan yang satunya sedang mengawasi kendaraan yang melintas sambil berkomunikasi melalui walkie talkie.
"Bapak kenapa lewat jalur ini pak, kan sudah ada jalurnya sendiri di sebelah situ", sahut pak polisi bernada kesal.
"Maaf pak, saya lupa lagi buru-buru soalnya mau pulang", jawabku dengan deg-degan sambil mengeluarkan SIM dan STNK.
"Anda kami tilang karena melanggar rambu lalu lintas, minggir kesini pak.!!", lanjut polisi itu mau menilangku.
Nah pak polisi yang satunya, orangnya agak gemuk menyahutku dengan logat jawa "Kenapa lewat sini kang, kan itu udah ada jalurnya.??" Dan bapak itu tahu bahwa plat nomor motorku dari daerah Banyumas.
"Ini lihat, melanggar rambu lalu lintas dendanya 5oo ribu rupiah, anda kami tilang sidangnya nanti tannggal 28 Januari". Oh my gosh, dalam hati berkata gede banget sanksinya.!!
Aku terus menjawab dan memohon dengan nada memelas, "Aduh pak, maaf lah pak, saya tadi buru-buru gak sengaja lewat sini. Selesaikan disini aja ya pak, tapi ini saya cuma ada uang 7 ribu rupiah.!!"
Ya, malam itu sisa uang dalam dompetku hanya 7 ribu rupiah saja, aku kurang persiapan.
"Masa damai kok ngasih 7 ribu, mendingan saya tilang.!!"
Aaah bener-bener takut malam itu. Untungnya, pak polisi yang agak gemuk itu baik hati sebelum mengajak temannya kembali ke pos polisi.
"Masa sih duitnya cuma segitu (aku sambil menunjukkan isi dompetku yang 7 ribu rupiah), lah itu apa ijo-ijo.??"
"Ini cuma kertas-kertas pak, duit saya cuma ini pak 7 ribu, maaf lah pak.", jawabku.
"Ya sudah biarin aja lah, lain kali hati-hati ya mas jangan lewat jalur cepat lagi, sudah ada jalurnya masing-masing. Terima kasih sama bapak ini.!!", lanjut pak polisi yang gemuk itu.
"Ya sudah sana, jalan.!!", suruh polisi yang hampir menilangku tadi, aku jawab dengan ucapan maaf dan terima kasih.

Waah, plong hatiku.!! Lega banget akhirnya gak jadi ditilang.
Beruntung banget pak polisi yang satunya baik, kalo gak sudah mati aku.:D


(HAMPIR) Ditilang Lagi..

Besok malamnya, hari senin malam aku mengantarkan adikku ke cempaka putih maen ke rumah teman. Dalam perjalanan pulang masih di daerah Cempaka Putih, ada patroli.
Lajuku dihentikan, ditanyakan surat-surat kendaraan. Malam itu aku santai saja, karena SIM dan STNK dibawa lengkap dalam dompet. Tak lama setelah menunjukkan surat-surat, kami dibiarkan melintas karena tidak melakukan pelanggaran. Legaaa..

Nah, setelah hampir sampai di tempat kost yang jaraknya sekitar 50 meter dari lampu merah Simprug, namun harus melawan arah. Waktu itu hari sudah larut pukul setengah satu pagi, aku nekat saja lawan arah karena aku pikir jalanan sepi.
Betapa sialnya, sudah sampai persis di samping kostan ada mobil patroli POLSEK dari arah yang berlawanan menghadang. Aku ditanya dari mana, dan seperti biasa menunjukkan surat-surat.
"Kamu tahu ada pelanggaran.??" "Iya pak, maaf. Maksudnya saya kan kerja di sini pak jadi saya lawan arah biar deket"
Akhirnya tidak apa-apa, karena alasanku memang jujur. Hanya diperingatkan untuk lain kali mendingan putar balik, jangan lawan arah.
Beruntung lagi waktu itu, bukan mobil Patroli BM yang membawa surat tilang, hanya mobil Patroli POLSEK.

Ada Hikmah..

Tentu ada hikmah dibalik setiap peristiwa, kita harus belajar dari apa yang telah kita lalui.

~ Persiapkan SIM dan STNK sebelum bepergian membawa kendaraan.
~ Patuhi rambu-rambu lalu lintas, jangan sampai melanggar.
~ Bawa uang secukupnya untuk persiapan dalam perjalanan.
Kita tidak pernah tahu kapan kita akan kurang beruntung, entah kena tilang atau ban bocor/kempes.
~ Jangan ceroboh..:D




0 Responses