Aji Yulianto
Open your header file
catalog/view/theme/[YOUR THEME]/template/common/header.tpl
Find
<html>

Check inside <html> tag you must have this code:
xmlns:fb="http://www.facebook.com/2008/fbml"

If you don't have that code, just add. It could be like this:
<html xmlns:fb="http://www.facebook.com/2008/fbml" dir="<?php echo $direction; ?>" lang="<?php echo $lang; ?>">

Still in header.tpl file, add this code between <head> tag and </head> closing tag:
<meta property="fb:app_id" content="{YOUR FACEBOOK ID}" charset="UTF-8" />

And just before <body> tag, add this code:
<script src="http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1"></script>

Open your product file
catalog/view/theme/[YOUR THEME]/template/product
Add this code anywhere you want to facebook comment appear on your product page:
<div class="fb-comments" data-href="<?php echo $_SERVER['SERVER_NAME'].$_SERVER['REQUEST_URI']; ?>" data-num-posts="5" data-width="568" data-colorscheme="dark"></div>

If you want to use light theme, you just have to change this data-colorscheme="light"
If you want to add heading title for your facebook comment, just add this before <div:
<h2>Post Your Comment</h2>

This is screenshot of my default facebook comment with dark theme, the text comment appears invisible because my website background color. 
 photo fb_zpscb1b5b03.jpg

I can't customize facebook comment plugin with CSS, so i put it on a table with different background color. And the result you can take a look at Tulip Craft Blogging Site


<table bgcolor="#0033ff" border="0" cellpadding="2" cellspacing="1" width="450">
                    <tbody>
                        <tr>
                            <td class="table5">
<div class="fb-comments" data-href="<?php echo $_SERVER['SERVER_NAME'].$_SERVER['REQUEST_URI']; ?>" data-num-posts="5" data-width="568" data-colorscheme="dark"></div>
                            </td>
                        </tr>
                    </tbody>
                </table>   


Aji Yulianto
Suatu saat di hari ibu, terjadi percakapan antara dua orang sejoli.....
Aa: "ehmm, neng.. tau ga ini hari apa.??" 
Neng: "ya hari kamis a.."
Aa: "bukan neng.. ini hari ibu.."
Neng: "oh, iyaa.. terus kenapa a.??"
Aa: "mau nanya neng..."
Neng: "nanya apa a.??"
Aa: "neng mau ga jadi ibu buat anak2 aku.??"
Neng: "iih, aduuh si aa.. mau dooong.. yok kita nikah..<3 <3 <3"
Aa: "asik asik.. nikah massal aja yang gratis, yang penting halal.."
Neng: "huuu.. dasaaarr.." *cubit si aa*
Aa: "aduuhhuhu.." *ketawa*
Hikmah skenario di atas:
~ Selamat Hari Ibu
~ Rencanakan pernikahan dengan baik
~ Nikah itu pasti harus pake biaya
~ Segeralah menikah bagi yang sudah mampu, itulah pesan Baginda Rasulullah SAW untuk para pemuda

*ABSURD.!! ini bahas hari ibu apa nikah si.?? :D
yang pasti terima kasih buat bapak yg udah menikahi ibu, hingga akhirnya aku terlahir ke dunia ini..<3
ibu.. ibu.. ibu.. bapak..
teriring doa untuk kalian di sana..

Sedikit mau membahas soal Hari Ibu yang di Indonesia ini diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Bahwa sebenarnya makna Hari Ibu ini telah bergeser dari makna yang sebenarnya, tak sesuai dengan sejarah Hari Ibu di Indonesia, dan tak sesuai dengan misi sejatinya.
Lalu apa makna Hari Ibu yang sebenarnya.?? Baca terus post ini yaa..

Aji Yulianto
Miniatur Masjid Istiqlal ini dibuat untuk menyemarakkan Festival Rajutan Indonesia/FRI 2011 yang berlangsung di Museum Bank Mandiri, Jakarta 16-17 Juli yang lalu.
Miniatur ini pada saat itu disandingkan bersama rajutan karya teman-teman rajuter (sebutan untuk perajut) yang lainnya, berupa miniatur bangunan seperti Monas, Stasiun Gambir, dsb yang menggambarkan tatanan kota Jakarta.



Tinggi : 8 cm
Tinggi Kubah : 5 cm
Lebar : 22 cm

Miniatur Masjid ini tidak berisi dakron, hanya kerangka yang terbuat dari streofom di dalamnya.
Proses pembuatan selama kurang lebih 2 minggu, cukup sulit proses pengerjaannya, membuat pola, menyusun kerangka. Tapi di situlah seni dan nikmatnya merajut..;)

Kini setelah FRI 2011 berakhir, miniatur ini saya coba tawarkan kepada siapa saja yang berminat.
Saya bandrol dengan harga Rp 350.000
*harga masih bisa nego..;)

If you're interested, please send me email or add my YM : aji_y22@yahoo.com

Aji Yulianto



Subuh yang agung bertabur rizki..
Nikmatmu dibalik embun yang menyejukkan hati..
Insan subuh yang mencari berkah..
Memanjatkan doa di atas sajadah..
Di tengah pagi nan damai..
Malaikat menjaga hati yang suci..
Menata diri dengan keikhlasan..
Tabah dengan segala keadaan..
Demi mencari ridho Illahi..
Untuk bekal akhirat nanti..

Yaa Rabb ya Tuhan Kami..
Berkahilah umat Muhammad yang mencari rizki..
Semenjak terbit mentari..
Hingga maghrib kembali..

"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh.
Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Q.S Al-Israa' : 78)



-------------------------------------------------------------------------------

November 21, 2011

Kata-kata di atas terlintas begitu saja, ketika menghirup udara di subuh yang cerah..


Aji Yulianto


Kenapa harus menunggu kalau bisa menjemput.??
Menjemput mimpi..
Menciptakan peluang..
Membuka kesempatan..
Berdiri, berjalan..
Merayap, mengendap..
Meraba setiap celah..
Bergerak dengan motivasi..
Menyatu dengan alam..
Berteman dengan imaji..
Terjatuh dan tersandung..
Bangun dengan ikhlas..
Bernafas dalam syukur..
Jangan hanya diam dan menunggu..
Jemput impianmu..




*kata-kata yang baru terlintas begitu saja, entah apa maknanya.. Anda sebagai pembaca yang budiman, maknai saja sendiri kalau memang bermakna..
**burung irian, bururng Cendrawasih.. cukup sekian dan terimakasih..
*sungkem* :D


Aji Yulianto
Suatu pagi di Padepokan Putra Setia, terjadi percakapan antara 2 orang anggota yang sedang menunggu sapi..


 *ATTENTION :
~ gambar ini hanya untuk hiburan semata
~ mohon maaf jika ada kemiripan karakter dan dialog
~ cerita berlanjut di Album Penyerahan Hewan Qurban  

SALAM PUTRA SETIA.!! 



Aji Yulianto
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.

Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka bisa jadi hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia yang hanya berlainan waktu 4-5 jam. Ini tentu berbeda dengan kelompok umat Islam yang menghendaki adanya ‘rukyat global’, atau kelompok yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, dimana penanggalan Islam disamaratakan seluruh dunia, dan Saudi Arabia menjadi acuan utamanya.

Keinginan menyamaratakan penanggalan Islam itu sangat bagus dalam rangka menyatukan hari raya umat Islam, namun menurut ahli falak, keinginan ini tidak sesuai dengan kehendak alam atau prinsip-prinsip keilmuan. Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Qamariyah atau Hijriyah berlaku secara nasional, yakni rukyat yang diselenggarakan di dalam negeri masing-masing dan berlaku satu wilayah hukum. Ini juga berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad SAW sendiri. (Lebih lanjut tentang hal ini silakan klik di rubrik Syari’ah dan Iptek)

Penentuan hari arafah itu juga ditegaskan dalam Bahtsul Masa’il Diniyah Maudluiyyah pada Muktamar Nahdlatul Ulama XXX di Pondok Pesantren Lirboyo, akhir 1999. Ditegaskan bahwa yaumu arafah atau hari Arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan kalender negara setempat yang berdasarkan pada rukyatul hilal.

Adapun tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Para ulama menambahkan adanya kesunnahan puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits lain, bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan bahwa hadits ini dloif (tidak kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Selain itu, memang pada hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah seperti puasa. Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ

Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari)

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa Ramadhan.

Bagi kaum Muslimin yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. Maka ia akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah. Demikian ini seperti pernah dibahas dalam Muktamar NU X di Surakarta tahun 1935, dengan mengutip fatwa dari kitab Fatawa al-Kubra pada bab tentang puasa:

يُعْلَمُ أَنَّ اْلأَفْضَلَ لِمُرِيْدِ التََطَوُّعِ أَنْ يَنْوِيَ اْلوَاجِبَ إِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَإِلَّا فَالتَّطَوُّعِ لِيَحْصُلَ لَهُ مَا عَلَيْهِ

Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jika memang ia mempunyai tanggungan puasa, tapi jika ia tidak mempunyai tanggungan (atau jika ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.

(www.nu.or.id)


*tambahan
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: 
"Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku."
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).