Tetap tak ada kabar kepastian di amana adikku.
Dan tetap aku tak bisa berbuat banyak, hanya berdoa, berdoa dan berdoa memohon kepulangan adikku. Yang aku dengar, hanya kemungkinan besar adikku tak sampai pergi ke Jakarta, tapi masih ada di sekitar tempat tinggal. But where is he.? *_*
Aku ingin pergi mencari, tapi kemana.? Kata bibi aku tak perlu mencari ke manapun, Fajar masih di sini.
Khawatir... Beberapa hari ini waktu istirahatku jadi tak normal, ingin tidur susah. Tak sekalipun aku sentuh benang, rasanya berat tangan ini. Tak seperti biasanya jika cobaan menerpaku, benang yang menjadi temanku bisa sedikit membuatku tenang. Padahal aku selalu punya rencana dengan benang.
Sekarang rasanya semua teralihkan kepada adikku. Aku menyesalkan sikap Pamanku, saudara tua dari alm. Ibu yang tak pernah menengok kami sekeluarga. Aku dan adik perempuanku tak perlu diperdulikan, tapi yang paling kecil yang masih butuh bimbingan. Seharunya pamanku mengerti dengan keadaanku yang jauh, tak bisa mengawasi dengan ketat adikku. Sekarang apa.?
Sampai terjadi hal buruk seperti ini Pamanku tak memberikan respon yang... katakanlah "paman yang menyayangi keponakannya", sama sekali tidak. Wajah adikku pun tak pernah lihat, pasti sudah lupa. Sebagai keluarga harusnya kita saling membantu, aku ingin ketika pulang nanti aku katakan semua pada Pamanku.
Only my little brother in my mind now... Kerjapun tak konsentrasi, sedikit melakukan kesalahan tapi beruntung tak berbuntut panjang.
Sampai dengan detik ini, kami sekeluarga masih belum tahu di mana adikku.???!!!
Kasihan, kenapa adikku pergi meninggalkan "belang" di balik namanya. Semua orang tahu keburukannya. Memang, banyak cerita dari Bibi yang ingin sekali diceritakan padaku tentang Fajar. Tentang tabiatnya, pergaulannya yang sangat buruk. Tapi Bibi tak mau menceritakannya, dia ingin menceritakan kalau nanti aku pulang. Kasihan adikku.!!!!!!!!
Tak perduli apa yang telah dilakukan adikku, yang aku mohon saat ini adalah adikku kembali pulang dalam keadaan baik, dan kami semua bisa berkumpul kembali. Dan, Fajar terbuka pintu hatinya untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah. Amiien.!!
Masih banyak impian, masih panjang jalan ini. Begitupun adikku, banyak yang dia impikan. Adikku ingin sekali ikut study tour di sekolahnya, dia katakan itu padaku dan semuanya. Dia sangat ingin melihat Jakarta yang megah, berjalan-jalan ke Monas, Ancol, masih banyak yang ingin dimilikinya, masih banyak yang ingin diraihnya.
Perjalanan hidup adikku pun masih panjang. Aku ingin sekali dia berubah, bertekad untuk menggapai semua mimpinya. Aku ingin dia tergugah, terbangun dari gelap.
Berikan adikku hidayah-Mu Yaa Kholiq. Amiien.!!
Dan tetap aku tak bisa berbuat banyak, hanya berdoa, berdoa dan berdoa memohon kepulangan adikku. Yang aku dengar, hanya kemungkinan besar adikku tak sampai pergi ke Jakarta, tapi masih ada di sekitar tempat tinggal. But where is he.? *_*
Aku ingin pergi mencari, tapi kemana.? Kata bibi aku tak perlu mencari ke manapun, Fajar masih di sini.
Khawatir... Beberapa hari ini waktu istirahatku jadi tak normal, ingin tidur susah. Tak sekalipun aku sentuh benang, rasanya berat tangan ini. Tak seperti biasanya jika cobaan menerpaku, benang yang menjadi temanku bisa sedikit membuatku tenang. Padahal aku selalu punya rencana dengan benang.
Sekarang rasanya semua teralihkan kepada adikku. Aku menyesalkan sikap Pamanku, saudara tua dari alm. Ibu yang tak pernah menengok kami sekeluarga. Aku dan adik perempuanku tak perlu diperdulikan, tapi yang paling kecil yang masih butuh bimbingan. Seharunya pamanku mengerti dengan keadaanku yang jauh, tak bisa mengawasi dengan ketat adikku. Sekarang apa.?
Sampai terjadi hal buruk seperti ini Pamanku tak memberikan respon yang... katakanlah "paman yang menyayangi keponakannya", sama sekali tidak. Wajah adikku pun tak pernah lihat, pasti sudah lupa. Sebagai keluarga harusnya kita saling membantu, aku ingin ketika pulang nanti aku katakan semua pada Pamanku.
Only my little brother in my mind now... Kerjapun tak konsentrasi, sedikit melakukan kesalahan tapi beruntung tak berbuntut panjang.
Sampai dengan detik ini, kami sekeluarga masih belum tahu di mana adikku.???!!!
Kasihan, kenapa adikku pergi meninggalkan "belang" di balik namanya. Semua orang tahu keburukannya. Memang, banyak cerita dari Bibi yang ingin sekali diceritakan padaku tentang Fajar. Tentang tabiatnya, pergaulannya yang sangat buruk. Tapi Bibi tak mau menceritakannya, dia ingin menceritakan kalau nanti aku pulang. Kasihan adikku.!!!!!!!!
Tak perduli apa yang telah dilakukan adikku, yang aku mohon saat ini adalah adikku kembali pulang dalam keadaan baik, dan kami semua bisa berkumpul kembali. Dan, Fajar terbuka pintu hatinya untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah. Amiien.!!
Masih banyak impian, masih panjang jalan ini. Begitupun adikku, banyak yang dia impikan. Adikku ingin sekali ikut study tour di sekolahnya, dia katakan itu padaku dan semuanya. Dia sangat ingin melihat Jakarta yang megah, berjalan-jalan ke Monas, Ancol, masih banyak yang ingin dimilikinya, masih banyak yang ingin diraihnya.
Perjalanan hidup adikku pun masih panjang. Aku ingin sekali dia berubah, bertekad untuk menggapai semua mimpinya. Aku ingin dia tergugah, terbangun dari gelap.
Berikan adikku hidayah-Mu Yaa Kholiq. Amiien.!!