Alhhamdulillah, aku sangat bersyukur akhirnya adikku diketemukan dan pulang dalam keadaan baik-baik aja.
Sore tadi sekitar pukul setengah delapan, aku mendapat sms dari kakak sepupuku mas Jarwadi bahwa Fajar sudah ketemu. Aku langsung menelepon mas Jarwadi. Setelah sebelumnya adik perempuanku meneleponku untuk memberitahukan kabar ini.
Aku sangat bersyukur banyak orang mau membantu mencari keberadaan adikku, Pak Kepala Desa membatu kami menyalurkan informasi ke Kepolisian setempat, sampai menyalurkan berita hilangnya adikku ini ke stasiun radio RRI Purwokerto. Dua hari yang lalu mas Jarwadi mencoba pergi ke stasiun kereta di Bumiayu, jarak yang cukup jauh dari rumahku, memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. Dari sini alhamdulillah kemudian sedikit menemukan titik terang tentang keberadaan adikku.
Yang ingin aku ketahui belum sepenuhnya terjawab, karena komunikasiku dengan mas Jarwadi sedikit terganggu. Suaranya terdengar putus-putus, mungkin karena sinyal. Tapi yang jelas adikku diketemukan di Bumiayu, bukan termasuk lagi dalam daerah Kabupaten Banyumas.
Adikku berada di rumah seseorang, namanya aku kurang jelas tapi yang aku dengar beliau yang menolong adikku dipanggil pak Haji. Aku ingin bicara dengan adikku tapi suruh jangan dulu, biar dia tenang dulu lagi disuruh tidur. Dan pulang dengan keadaan sehat, Alhamdulillah. Aku tanya apa masih ingat sama kita-kita mas? tentu saja masih, syukuur Alhamdulillah.
Awalnya adikku tak mau diajak pulang, karena malu dan takut. Tapi mas Jarwadi berusaha untuk membujuknya dan akhirnya..pulang. Adikku tak langsung pulang ke rumah, tapi dibawa mas Jarwadi ke rumahnya, berjarak 10 menit jika ditempuh dengan kendaraan bermotor dari rumahku. Besok adikku baru kembali ke rumahnya.
Sekarang yang aku khawatirkan, apakah adikku masih mau melanjutkan sekolahnya.?
Kepala Sekolah masih meberikan kesempatan kepada adikku untuk kembali masuk, tapi aku takut kalau adikku mungkin malu, dan tak mau melanjutkan sekolahnya. Sayang, dia baru saja kelas 3 SMP, paling tidak selesaikan 1 tahun lagi. Tapi aku akan coba berusaha untuk menggugahnya, tentunya semua orang pasti mengininkan adikku melanjutkan sekolahnya.
Aku berharap di balik semua ini memiliki makna, aku percaya Tuhan punya rencana yang baik utnuk kita semua di balik segala peristiwa. Menjadi pelajaran buat adikku agar dia berubah, dan menjadi pelajaran buatku agar lebih dan lebih memperhatikan adikku sejauh mungkin.
Berkat bantuan dan doa dari banyak orang, teman-teman, semuanya. Aku sangat berterima kasih kepada teman-teman semua. Teutama mas Jarwadi, bersyukur sekali aku punya keluarga seperti dia, padahal dia hanya anak menantu dari kakak tertua Bibi. Alhamdulillah.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rizki-Nya kepada teman-teman semua, atas doa dan dukungannya. Amiien !!
Sore tadi sekitar pukul setengah delapan, aku mendapat sms dari kakak sepupuku mas Jarwadi bahwa Fajar sudah ketemu. Aku langsung menelepon mas Jarwadi. Setelah sebelumnya adik perempuanku meneleponku untuk memberitahukan kabar ini.
Aku sangat bersyukur banyak orang mau membantu mencari keberadaan adikku, Pak Kepala Desa membatu kami menyalurkan informasi ke Kepolisian setempat, sampai menyalurkan berita hilangnya adikku ini ke stasiun radio RRI Purwokerto. Dua hari yang lalu mas Jarwadi mencoba pergi ke stasiun kereta di Bumiayu, jarak yang cukup jauh dari rumahku, memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. Dari sini alhamdulillah kemudian sedikit menemukan titik terang tentang keberadaan adikku.
Yang ingin aku ketahui belum sepenuhnya terjawab, karena komunikasiku dengan mas Jarwadi sedikit terganggu. Suaranya terdengar putus-putus, mungkin karena sinyal. Tapi yang jelas adikku diketemukan di Bumiayu, bukan termasuk lagi dalam daerah Kabupaten Banyumas.
Adikku berada di rumah seseorang, namanya aku kurang jelas tapi yang aku dengar beliau yang menolong adikku dipanggil pak Haji. Aku ingin bicara dengan adikku tapi suruh jangan dulu, biar dia tenang dulu lagi disuruh tidur. Dan pulang dengan keadaan sehat, Alhamdulillah. Aku tanya apa masih ingat sama kita-kita mas? tentu saja masih, syukuur Alhamdulillah.
Awalnya adikku tak mau diajak pulang, karena malu dan takut. Tapi mas Jarwadi berusaha untuk membujuknya dan akhirnya..pulang. Adikku tak langsung pulang ke rumah, tapi dibawa mas Jarwadi ke rumahnya, berjarak 10 menit jika ditempuh dengan kendaraan bermotor dari rumahku. Besok adikku baru kembali ke rumahnya.
Sekarang yang aku khawatirkan, apakah adikku masih mau melanjutkan sekolahnya.?
Kepala Sekolah masih meberikan kesempatan kepada adikku untuk kembali masuk, tapi aku takut kalau adikku mungkin malu, dan tak mau melanjutkan sekolahnya. Sayang, dia baru saja kelas 3 SMP, paling tidak selesaikan 1 tahun lagi. Tapi aku akan coba berusaha untuk menggugahnya, tentunya semua orang pasti mengininkan adikku melanjutkan sekolahnya.
Aku berharap di balik semua ini memiliki makna, aku percaya Tuhan punya rencana yang baik utnuk kita semua di balik segala peristiwa. Menjadi pelajaran buat adikku agar dia berubah, dan menjadi pelajaran buatku agar lebih dan lebih memperhatikan adikku sejauh mungkin.
Berkat bantuan dan doa dari banyak orang, teman-teman, semuanya. Aku sangat berterima kasih kepada teman-teman semua. Teutama mas Jarwadi, bersyukur sekali aku punya keluarga seperti dia, padahal dia hanya anak menantu dari kakak tertua Bibi. Alhamdulillah.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rizki-Nya kepada teman-teman semua, atas doa dan dukungannya. Amiien !!